Hadiah Nobel diberikan untuk enam kategori, yaitu di bidang sastra, fisika, kedokteran, kimia, ekonomi, dan perdamaian. Bagaimana dengan Matematika ? karena sejak awal, pemberian hadiah Nobel untuk kategori matematika tidak pernah ada.
Konon salah satu alasan mengapa tidak ada Nobel untuk bidang matematika adalah karena cinta Alfred Nobel, sang pencetus hadiah Nobel, ditolak oleh seorang wanita karena adanya orang ketiga yaitu Gosta Mittag-Leffler, seorang ahli matematika dari Swedia. Gosta Mittag-Leffler adalah pendiri sebuah jurnal matematika yang sangat terkenal sampai saat ini yaitu Acta Mathematica (pada tahun 1882).
Hal tersebut tetunya bukan alasan sebenarnya mengapa bidang matematika bukanlah kategori yang berhak mendapat hadiah Nobel. Alasan sebenarnya adalah :
- Alfred Nobel menganggap bahwa matematika bukanlah bidang ilmu praktis yang memberikan sumbangan langsung untuk kehidupan manusia, sedangkan pemberian penghargaan Nobel ditujukan untuk mereka yang telah memberi sumbangan berharga bagi kehidupan manusia.
- Alfred Nobel, yang lahir di Stockholm, Swedia, telah mengetahui bahwa Raja Oscar II dari Swedia telah memberikan penghargaan di bidang matematika untuk ahli-ahli matematika di daratan Eropa. Beberapa ahli matematika seperti Hermite, Bertrand, Weierstrass, dan Poincare telah mendapatkan penghargaan dari Raja Oscar II.
Namun bagi Bidang Matematika, terdapat penghargaan yang dikenal dengan Medali Fields yaitu "Medali Internasional untuk Penemuan yang Luar Biasa di Bidang Matematika". Medali ini dianugerahkan setiap empat tahun sekali di setiap kongres ahli matematika se-dunia. Penganugerahan penghargaan tertinggi untuk bidang matematika ini untuk pertama kalinya diusulkan di dalam kongres ahli matematika sedunia di Toronto pada tahun 1924. Akan tetapi, baru pada tahun 1932, di dalam kongres ahli matematika sedunia di Zurich, diputuskan untuk memberikan penganugerahan medali mulai tahun 1936.
Medali Fields mengabil nama Profesor John Charles Fields (1863-1932), matematikawan Kanada, yang telah memberi dana untuk terlaksananya penganugerahan penghargaan tertinggi untuk bidang matematika ini. Sebagai penghormatan atas jasanya, maka medali ini diberi nama medali Fields. Hal itu keinginan Profesor JC Fields, medali ini hanya dianugerahkan kepada mereka yang berjasa besar di bidang matematika yang berumur kurang dari 40 tahun pada waktu penganugerahan tersebut dilakukan. Peraturan ini didasarkan pada hasrat Field, yaitu:
“… sementara perhatian kepada hasil kerjanya telah dilakukan, pada saat yang sama penghargaan ini dimaksudkan untuk mendorong pencapaian yang lebih jauh lagi bagi sang penerima dan menstimulus matematikawan lainnya untuk mencapai prestasi.”
Penganugerahan medali Fields pertama kali dilakukan di tahun 1936 di kongres ahli matematika sedunia di Oslo, Norwegia. Akan tetapi, penganugerahan medali yang kedua baru bisa terlaksana di tahun 1950 karena adanya Perang Dunia II. Selain mendapat medali berlapiskan emas yang berdiameter kira-kira 25 cm, penerima anugerah juga mendapat hadiah uang sebesar 15.000 dollar Kanada (sekitar Rp 90 juta). Medali Fields di salah satu sisi bergambar kepala Archimedes dan tertulis sebuah kalimat Transire suum pectus mundoque potiri yang berarti "melampaui kekuatan diri sendiri untuk menguasai dunia". Sedangkan di sisi yang lain terdapat tulisan Congregati ex toto orbe mathematici ob scripta insignia tribuere yang berarti "para ahli matematika berkumpul di sini dari seluruh dunia untuk memberi penghormatan atas hasil kerja yang luar biasa".
Berikut daftar para pemenang Medali Fields.
2006: Andrei Okounkov (Rusia/AS), Grigori Perelman (Rusia) (menolak penghargaan), Terence Tao (Australia), Wendelin Werner (Perancis).
2002: Laurent Lafforgue (Perancis), Vladimir Voevodsky (Rusia/AS).
1998: Richard Ewen Borcherds (Britania Raya), William Timothy Gowers (Britania Raya), Maxim Kontsevich (Rusia), Curtis T. McMullen (AS)
1994: Efim Isakovich Zelmanov (Rusia), Pierre-Louis Lions (Perancis), Jean Bourgain (Belgia), Jean-Christophe Yoccoz (Perancis)
1990: Vladimir Drinfeld (Uni Soviet), Vaughan Frederick Randal Jones (Selandia Baru), Shigefumi Mori (Jepang), Edward Witten (AS)
1986: Simon Donaldson (Britania Raya), Gerd Faltings (Jerman Barat), Michael Freedman (AS)
1982: Alain Connes (Perancis) , William Thurston (AS), Shing-Tung Yau (AS)
1978: Pierre Deligne (Belgia), Charles Fefferman (AS), Grigory Margulis (Uni Soviet), Daniel Quillen (AS)
1974: Enrico Bombieri (Italia), David Mumford (AS)
1970: Alan Baker (Britania Raya), Heisuke Hironaka (Jepang), Sergei Petrovich Novikov (Uni Soviet), John Griggs Thompson (AS/Britania Raya)
1966: Michael Atiyah (Britania Raya), Paul Joseph Cohen (AS), Alexander Grothendieck (Perancis), Stephen Smale (AS)
1962: Lars Hörmander (Swedia), John Milnor (AS)
1958: Klaus Roth (Britania Raya), René Thom (Perancis)
1954: Kunihiko Kodaira (Jepang), Jean-Pierre Serre (Perancis)
1950: Laurent Schwartz (Perancis), Atle Selberg (Norwegia)
1936: Lars Ahlfors (Finlandia), Jesse Douglas (AS)
Penghargaan lain
Selain medali Fields, penghargaan di bidang matematika yang gengsinya tidak kalah terlalu jauh adalah hadiah Wolf (Wolf Prize). Hadiah Wolf ini diberikan oleh Yayasan Wolf (Wolf Foundation) dari Israel. Tidak seperti medali Fields yang penganugerahannya dilakukan tiap empat tahun sekali, penganugerahan hadiah Wolf dilakukan setiap tahun. Tradisi penganugerahan hadiah Wolf telah dimulai sejak tahun 1978 dan diberikan hadiah sebesar 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1 milyar) kepada setiap pemenangnya.
Masih ada berbagai penghargaan lainnya yang diberikan untuk berbagai pencapaian di bidang matematika seperti penghargaan Leroy P Steele, Bocher Memorial Prize untuk pencapaian di bidang matematika analisis, Frank Nelson Cole untuk pencapaian di bidang aljabar dan teori bilangan, Delbert Ray Fulkerson untuk pencapaian di bidang matematika diskrit, George David Birkoff Prize untuk pencapaian di bidang matematika terapan. Penghargaan tersebut semuanya dianugerahkan oleh Asosiasi Ahli Matematika Amerika.
Hadiah yang diberikan oleh Clay Mathematics Institute dari Cambrige, Massachusetts, mungkin merupakan hadiah yang terbesar yang diberikan untuk bidang matematika, yaitu satu juta dollar AS! Di pertengahan tahun 2000, untuk memperingati pergantian abad ke-20 ke abad ke-21, Clay Mathematics Institute menyelenggarakan kontes Millennium Prize Problem. Clay Mathematics Institute telah memilih tujuh problem klasik di bidang matematika yang sampai saat ini belum ada seorang pun yang mampu menyelesaikannya. Barang siapa yang mampu menyelesaikan problem tersebut akan mendapatkan satu juta dollar AS (atau sekitar Rp 10 milyar) untuk setiap problem. Ketujuh problem klasik matematika tersebut adalah: Hipotesis Riemann, Poincare conjecture, Hodge conjecture, Swinnerton Dyer conjecture, penyelesaian dari persamaan Navier-Stokes, formulasi teori Yang-Mills, penentuan apakah NP-problem (nondeterministic polynomial time) sebenarnya merupakan P-problem (polynomial time).
Sumber :
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk comment dengan bahasa yang baik dan sopan