![]() |
gambar : siffahfauziah.wordpress.com |
Meskipun berbagai program yang diluncurkan oleh pemerintah untuk menekan besarnya biaya pendidikan sehingga diharapkan mampu terjangkau oleh seluruh kalangan ekonomi, namun kenyataanya Pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal, untuk itu diperlukan perencanaan keuangan yang baik, bila ingin merencanakan pendidikan dengan baik bagi buah hati sebaiknya merencanakan dana pendidikan sejak dini. Dana pendidikan bisa mulai dipikirkan serta disiapkan sejak anak lahir dengan menyisihkan sebagian pendapatan rutin kita tiap bulannya atau pada waktu tertentu secara rutin.Sebagai orang tua, kita pasti setuju bahwa pendidikan mempunyai peranan besar terhadap masa depan anaknya. Sehingga demi mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi adalah salah satu cara agar si anak mampu mandiri secara finansial nantinya. Namun mahalnya biaya pendidikan saat ini ditambah lagi dengan naiknya biaya pendidikan dari tahun ketahun seringkali membuat orang tua tidak mampu menyediakan dana pendidikan tersebut pada saat dibutuhkan.
Untuk mempersiapkan dana biaya pendidikan, sebenarnya banyak yang bisa dilakukan para orang tua. Secara garis besar, sumber pendanaan alternatif dalam perencanaan keuangan menghadapi tahun ajaran baru ada 5, yaitu :
1. Menabung melalui jasa perbankan.
Tabungan pendidikan, yang merupakan gabungan bentuk deposito, asuransi, dan tabungan. Bedanya, deposito dimulai dengan uang pangkal yang besar, sementara tabungan pendidikan membayar setoran untuk mendapatkan "uang pangkal" yang lebih besar. Dan berbeda pula dengan tabungan biasa, karena tidak dapat diambil sebelum jatuh tempo (layaknya asuransi dan deposito). Uniknya, walaupun bentuknya tabungan pendidikan, namun ada juga yang dijaminkan dengan perlindungan asuransi.
2. Membeli produk asuransi yang mengandung unsur tabungan.
Asuransi pendidikan, bentuk penjaminan terhadap risiko, keuntungan menggunakan sumber pendanaan ini bila waktu yang direncanakan tepat atau ada risiko yang muncul di tengah "perjalanan". Biasanya model ini digunakan bagi keluarga yang memiliki resiko tinggi, sebut saja orang tua dengan pekerjaan tingkat kecelakaanya lebih tinggi.
3. Mempersiapkan sendiri dengan cara berinvestasi.
Selain tabungan dan asuransi pendidikan maka Anda juga bisa mempersiapkannya sendiri dengan cara berinvestasi ke dalam suatu produk investasi lain, misalnya reksa dana. Anda bisa melakukan setoran rutin investasi per bulan, atau pada waktu yang diinginkan.
4. Dengan mengambil pinjaman kredit jangka pendek.
Walaupun tidak terlalu lazim digunakan untuk sumber dana pendidikan, namun sebagian masyarakat masih menggunakannya, misalnya seperti produk pinjaman tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh bank. Kartu kredit. Sumber keuangan ini sangat memungkinkan, walaupun pembayarannya mungin akan menjadi masalah baru. Selain bunga yang tinggi bila jatuh tempo, juga tingkat risikonya cukup besar. Menggadaikan harta Anda yang berharga seperti perhiasan emas ke pegadaian, juga merupakan salah satu sumber pembiayaan untuk berbagai keperluan yang mendesak, misalnya seperti membayar uang pangkal sekolah anak. Dalam keadaan mendesak, dimana tidak tersedia dana yang cukup untuk membayar biaya pendidikan anak dengan segera, maka mengambil pinjaman kepada pihak lain bisa menjadi salah satu alternatif,
5. Dengan menjual harta kekayaan.
Jika Anda mempunyai simpanan dalam bentuk kertas ( paper asset ) seperti reksa dana, saham atau harta dalam bentuk wujud lainnya seperti emas, tanah. Kendaraan atau barang berharga lainnya bisa dipertimbangkan untuk menjualnya jika tidak tersedia dana tunai yang cukup untuk membayar biaya pendidikan anak.
dikutip dari : perencanakeuangan.com
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk comment dengan bahasa yang baik dan sopan