Penelitian di bidang matematika bisa dikategorikan menjadi dua kelompok berdasarkan motivasi penelitian tersebut:
- Penelitian yang didorong oleh aplikasi matematika di bidang ilmu lainnya, dan
- Penelitian yang termotivasi oleh pengembangan bidang matematika itu sendiri.
Matematika Terapan
Penelitian dalam kelompok matematika terapan, sesuai dengan namanya, diawali dari masalah nyata yang bisa muncul dalam fisika, teknik, ekonomi, sastra dan bidang ilmu sosial. Untuk mencari contohnya sangat mudah. Di Eropa, ada pertemuan rutin matematikawan dengan dunia industri dalam lokakarya yang bertajuk the European Study Group with Industry yang diorganisasikan oleh kampus-kampus berbeda di Eropa. Serupa dengan itu, di Australia ada Mathematics in Industrial Study Group, sedangkan di Amerika ada Mathematical Problems in Industry. Dalam pertemuan ini pihak industri mempresentasikan masalah-masalah yang mereka hadapi yang sering kali membutuhkan metode matematika baru. Karena itu tidak jarang dalam proses merumuskan persoalan-persoalan nyata tersebut ke dalam persamaan bisa ditemukan metode matematika baru atau bahkan tercipta sub-bidang ilmu baru yang berbeda dan terpisah dari yang sudah ada.
Karena itu bukan hal yang aneh bila ada matematikawan yang sangat mengerti detil ilmu sel dan ada ahli biologi yang menguasai matematika tingkat tinggi. Juga banyak nama disiplin ilmu yang merupakan gabungan dua disiplin ilmu berbeda, seperti mathematical biology, biological mathematics, mathematical engineering, engineering mathematics, dan sebagainya. Beberapa perguruan tinggi bahkan mempunyai jurusan matematika dan jurusan teknik di tempat yang sama.
Matematika Murni
Sedangkan dalam matematika murni, penelitiannya didorong oleh keinginan mengembangkan matematika itu sendiri, terlepas apakah nanti penelitiannya bermanfaat atau tidak dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi si matematikawan sendiri terkadang juga tidak lebih dari sekadar main-main dengan angka.
Dalam sebuah contoh kasus dimana kita akan menaruh lapto di meja yang penuh dengan barang barang lainnya, Tanpa harus menurunkan barang-barang lain tersebut, berapa luas minimum meja yang harus tersedia supaya kita masih bisa menaruh laptop di atasnya?.
Dengan menggunakan matematika murni makan akan kita dapatkan rumus rumus perhitungan tentang luas minimum meja tempat laptop kita disimpan, padahal kita bisa lebih cepat hanya dengan mengira-ngira saja tanpa harus menggunakan rumus matematika kita bisa menyimpan laptop tersebut diatas meja tanpa harus takut jatuh.
Dari contoh kasus diatas pada awalnya nampak seolah-olah bidang ilmu matematika murni itu tidaklah berguna padahal suatu saat nanti matematika murni tersebut akan berguna pada bidang ilmu lainnya. Jika demikian dapatkah matematika murni menjadi matematika terapan ?
Sumber :
Majalah 1000guru
Edisi 2, Januari 2011
Yah bersambung -_-
ReplyDeleteMaaf pak, postnya dilanjut lagi donk...
ReplyDeleteIya nih., lnjutin lgi dong.
ReplyDeleteAda juga kalkulator sains (matematika, fisika, kimia dsb) step by step terbaik, Scizeta.com
ReplyDelete